Khotbah 5 Oktober 2025 : Habakuk 1:12–17 - Tuhan Allah Mahakudus dan Mahatahu
Pembukaan
Pernahkah saudara bertanya, “Kalau Tuhan Mahatahu dan Mahakudus, mengapa Ia membiarkan kejahatan terjadi?” Dunia ini penuh paradoks: yang curang tampak berjaya, yang jujur justru menderita. Dalam momen seperti ini, iman kita diuji — bukan untuk melemahkan, tetapi untuk memperdalam pengenalan kita akan Allah.
Ice breaker: Pernahkah saudara melihat hakim yang tampak diam saat sidang, lalu di akhir memberi keputusan yang adil dan tak terbantahkan? Begitulah Allah kita — Mahatahu dan Mahakudus, Ia tidak tergesa-gesa, tetapi tidak pernah salah.
Nabi Habakuk pun bergumul dengan misteri ini. Ia tahu Tuhan suci dan tahu segalanya, namun realita di hadapannya seolah bertentangan dengan sifat Allah itu sendiri. Mari kita belajar dari Habakuk, bagaimana mengenal dan mempercayai Allah yang Mahakudus dan Mahatahu, meski jalan-Nya sulit dimengerti.
Latar Belakang Teks
Kitab Habakuk ditulis sekitar tahun 609–597 SM, menjelang kehancuran Yehuda oleh bangsa Babel. Bangsa ini hidup dalam dosa dan ketidakadilan, namun yang lebih mengejutkan bagi Habakuk adalah ketika Allah memilih bangsa Babel — yang jauh lebih jahat — untuk menghukum Yehuda.
Dalam Habakuk 1:12–17, kita melihat dialog iman seorang nabi. Ia meneguhkan kebenaran tentang siapa Allah itu: Allah yang kekal, Mahakudus, dan Mahatahu — namun tetap bergumul memahami cara Allah bekerja di tengah dunia yang rusak.
Poin 1: Allah Mahakudus – Suci dalam Segala Perbuatan-Nya (ayat 12)
Penekanan: Habakuk berkata, “Bukankah Engkau, ya TUHAN, dari dahulu Allahku yang kekal, Yang Mahakudus?” Kata “Mahakudus” dalam bahasa Ibrani adalah qadosh, berarti “terpisah, murni, tak tercemar.”
Tuhan tidak pernah bertindak salah atau lalai. Kekudusan-Nya berarti setiap keputusan-Nya selalu benar dan adil, meski belum dapat kita pahami saat ini.
Ayat paralel: Yesaya 6:3 – “Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya.” Kekudusan Allah bukan sekadar moral tinggi, tetapi sumber dari segala keadilan sejati.
Aplikasi: - Bagi PNS dan karyawan: Bersikaplah benar meski lingkungan kerja penuh kompromi — karena Allah Mahakudus menuntut integritas. - Bagi pedagang: Jangan tipu timbangan, sebab Tuhan melihat setiap niat hati. - Bagi pemuda: Hidup kudus bukan beban, tapi panggilan mulia dari Allah yang suci. - Bagi orang tua: Jadilah teladan kekudusan bagi keluarga.
Ilustrasi: Seperti cahaya matahari yang tak bercampur gelap, demikianlah kekudusan Allah — Ia tidak bisa bersatu dengan dosa, tapi justru menyingkapkannya.
Transisi: Namun, justru karena Tuhan Mahakudus, Habakuk heran — mengapa Ia tampak membiarkan dosa? Di sinilah misteri Allah Mahatahu mulai tampak.
Poin 2: Allah Mahatahu – Ia Melihat Lebih Dalam dari yang Kita Pahami (ayat 13–15)
Habakuk berkata, “Mata-Mu terlalu suci untuk melihat kejahatan.” Kata “melihat” (ra’ah) bukan sekadar memandang, melainkan “mengetahui dengan maksud bertindak.” Tuhan tidak buta terhadap ketidakadilan; Ia hanya menunda agar rencana-Nya yang sempurna tergenapi.
Ayat paralel: Ibrani 4:13 – “Tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya.” Allah tahu segalanya: motif, rahasia, dan masa depan. Keterlambatan bukan ketidaktahuan, tapi kebijaksanaan ilahi.
Aplikasi: - Bagi pekerja yang merasa diabaikan: Tuhan tahu jerih lelahmu, dan Ia akan membalas pada waktu-Nya. - Bagi yang difitnah: Allah tahu kebenaran hatimu. - Bagi yang kecewa karena ketidakadilan: Percayalah, Allah Mahatahu tidak akan salah hitung.
Ilustrasi: Seperti seorang dokter ahli yang tahu kapan harus membiarkan luka terbuka agar sembuh sempurna — Tuhan pun tahu waktu yang tepat untuk bertindak.
Transisi: Tapi Habakuk melihat bahwa manusia sering memuji kekuatannya sendiri. Di situlah ia diingatkan bahwa hanya Allah yang patut disembah dan dipercaya.
Poin 3: Allah Mengajar Kita Percaya di Tengah Misteri-Nya (ayat 16–17)
Habakuk menggambarkan bangsa Babel seperti nelayan yang menangkap manusia dan memuji jaringnya. Mereka lupa bahwa keberhasilan mereka diizinkan oleh Allah Mahatahu. Kesombongan manusia adalah akibat dari tidak mengenal kekudusan Tuhan.
Dalam Ibrani, kata “memuji” (zabach) berarti “mempersembahkan korban.” Mereka mempersembahkan korban bagi kekuatan diri sendiri — padahal Tuhanlah sumber segala kuasa.
Ayat paralel: Amsal 15:3 – “Mata TUHAN ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik.” Tuhan tidak akan membiarkan kesombongan bertahan lama.
Aplikasi: - Bagi jemaat: Jangan khawatir pada kemenangan sementara orang fasik; Tuhan Mahatahu akan menegakkan keadilan-Nya. - Bagi pelayan Tuhan: Tetaplah setia meski hasil belum terlihat; Tuhan sedang menata setiap langkahmu. - Bagi semua orang percaya: Belajarlah percaya tanpa melihat, karena Allah yang Mahakudus dan Mahatahu sedang bekerja.
Ilustrasi: Seperti benang kusut di tangan penenun — di sisi kita tampak acak, tapi dari sisi Allah itu menjadi pola keindahan yang sempurna.
Penutup
Saudara, Allah Mahakudus tidak mungkin berbuat salah, dan Allah Mahatahu tidak mungkin salah perhitungan. Saat Tuhan tampak diam, percayalah: Ia sedang menata segalanya dalam kekudusan dan pengetahuan yang sempurna.
Seruan: Mari kita bertobat dari keraguan, dan meneguhkan iman kepada Allah yang suci dan tahu segalanya. Jangan menghakimi rencana-Nya dari sebagian cerita; lihatlah dengan iman, karena Dia tahu ujung dari permulaan.
“Tuhan Mahakudus tak mungkin salah, Tuhan Mahatahu tak mungkin terlambat.”
Pantun penutup:
Mentari terbit di ufuk timur,
Sinarnya hangat menyapa dunia.
Tuhan Mahakudus, Mahatahu yang makmur,
Dalam tangan-Nya, hidup kita sempurna.
Last modified on Saturday, 04/10/2025
Latest from PMJ
- Baptisan Hanya Sekali untuk Selamanya
- Kedaulatan Allah Di Atas Rencana Jahat Manusia
- Sibasaon 12 Oktober : Daniel 3:13–18 Tema: “Memberitakan Injil dengan Segenap Hati”
- Khotbah 12 Oktober 2025: Roma 1:8–15 Tema: “Memberitakan Injil dengan Segenap Hati”
- Sibasaon 5 Oktober 2025 : 1 Timoteus 6:11–16 - Tuhan Allah Mahakudus dan Mahatahu
Leave a comment
Make sure you enter all the required information, indicated by an asterisk (*). HTML code is not allowed.