SEJARAH KMBI GKPS PADANG BULAN MEDAN
 

Pendahuluan:
Syalom,salam sejahtera bagi kita.
Segala puji, syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus Raja Gereja, atas berkat dan anugerahNya sampai saat ini pelayanan kita masih dapat terlaksana di GKPS Padang Bulan dengan 3 (tiga) kali ibadah yaitu : KMBI/ berbahasa Indonesia masuk pukul 07.30 WIB, Berbahasa Simalungun masuk pukul 10.00 WIB, KMS/ berbahasa Indonesia dan bahasa Inggris (Minggu ke IV) masuk pukul 18.00 WIB, semuanya itu hanya karena kasih dan anugerah Tuhan.
Sejarah KMBI GKPS Padang Bulan:

Dengan rasa suka cita dan ucapan syukur, pada kesempatan ini ijinkanlah kami untuk mengemukakan sekilas sejarah berdirinya KMBI GKPS Padang Bulan Medan. GKPS Padang Bulan sangat strategis karena tempat dan sekitar lokasinya banyak bertempat tinggal Pemuda dan Mahasiswa karena dekat dengan Kampus USU dan kampus lainnya disamping penduduk disekitarnya juga sangat majemuk. Sebenarnya jauh sebelumnya, sekitar tahun 1985/ 1986 sudah ada beberapa para Pemuda GKPS Padang Bulan untuk merindukan dan menggagasi diadakan kebaktian berbahasa Indonesia di GKPS Padang Bulan sebagai bentuk pelayanan kepada Pemuda dan Mahasiswa, namun belum terwujud. Kerinduan dan keinginan ini terus berlanjut bagi Pemuda GKPS Padang Bulan karena diantara Pemuda banyak yang ikut pelayanan di berbagai Kampus di Medan.

Pada tahun 90-an, ada kehawatiran akan pemuda dan Remaja di GKPS Padang Bulan, yang sudah besar di Medan dan tidak dapat lagi memahami bahasa Simalungun. Ditambah lagi pengaruh aliran Kharismatik yang begitu kuat saat itu, sehingga kehawatiran semakin bertambah, nantinya mereka akan berkebaktian di sana. Suasana yang berbeda, dengan musik yang enak sangat jauh dari keadaan kebaktian jam 10.00 bahasa Simalungun saat itu.

Sangat bersyukur pada tahun 1994 kembali kerinduan untuk membuka kebaktian berbahasa Indonesia mengemuka di beberapa Pemuda/ i, yang mana dari pembicaraan supaya diadakanlah kebaktian berbahasa Indonesia di GKPS Padang Bulan, dan mengenai kerinduan ini disepakatilah supaya ada yang berani mengusulkan kepada Majelis Jemaat, dan yang mengusulkan Alponi Sijabat. Dengan rasa grogi dan polos saya mencoba menjumpai dan mengemukakannya kepada Bapak Pengantar Jemaat ( St. Drs. SD. Sipayung) supaya kerinduan ini dapat dibawakan ke rapat majelis pada waktu sermon supaya kebaktian berbahasa Indonesia dimasukkan dalam program 1994, sebagai wujud panggilan tri tugas gereja: Bersekutu, Bersaksi dan Melayani, secara khusus bagi Pemuda dan Mahasiswa.

Pada Sidang Jemaat (Sinode Jemaat) Pebruari 1994 program ini menjadi program GKPS Padang Bulan, yang mana pada sidang jemaat tersebut langsung dipilih dan ditetapkan pengurusnya yang bertanggung jawab untuk melaksanakan kebaktian setiap minggunya, dan selambatlambatnya tiga bulan setelah sidang jemaat kebaktian berbahasa Indonesia sudah dilaksanakan, dan pengurus yang terpilih yaitu:

Kordinator : Sy. Prof. Dr. Ir. S J Damanik, MSc
Ketua : Alponi Sijabat
Wakil Ketua : Jannes Purba
Sekretaris : Jadima Purba
Wakil Sekretaris : Jesry HT Purba
Bendahara : Ancey Br. Sinaga.

Kepercayaan yang diberikan kepada pengurus tidak disiasiakan tapi pengurus menyambutnya dengan suka cita, dan mengadakan rapat intern pengurus untuk berbagi tugas termasuk membuat dan menempelkan poster pengumuman di kampus USU dan sekitar pasar I, dengan kesepakatan akan dimulai kebaktian berbahasa Indonesia akhir minggu ke IV bulan Maret.

Sebagai persiapan untuk melakukan kebaktian ini, pengurus berkonsultasi dengan Pdt. Jaharianson Saragih ( dosen STT Abdi Sabda ) mengenai liturgi/ tata ibadah dan kesimpulan tata ibadah dirancang oleh Pdt. Jaharianson Saragih dengan sebutan tata ibadah percobaan/ khusus (Saat itu ibadah di GKPS hanya model A,B dan C). Dan tata ibadah ini telah dikonsultasikan dengan Ketua Majelis Gereja pada saat itu Pdt Berlian Saragih, Mlit dan Pendeta Resort Polonia (Pdt. Apulman Saragih) dan tidak keberatan tapi menyetujuinya. Dan tata ibadah ini masih terus kita pakai sampai sekarang ini, karena masih sangat cocok dan tidak ketinggalan zaman, dan bahkan selain GKPS jemaat lain ada juga gereja tetangga yang meminta karena meminati tata ibadah ini. Kalau kita perhatikan, bahwa ibadah ini merupakan jalan tengah antara kebaktian Jam 10.00 dan kebaktian kharismatik, sehingga pemuda dan remaja GKPS tetap menikmati ibadah, dan juga tetap di GKPS, bahkan berkontribusi ikut melayani.

Setelah persiapan rampung maka disusunlah petugas untuk melaksanakan kebaktian perdana tepatnya hari Minggu, 27 Maret 1994, dengan Pengkhotbah Pdt. Jaharianson Saragih, puji Tuhan yang hadir 60 orang.

Kebaktian ini boleh dikatakan masih pertama bagi GKPS (oppro hea) kata orang pesisir danau toba, yang mana setelah KMBI di GKPS Padang Bulan bermunculanlah kebaktian pagi berbahasa Indonesia GKPS di berbagai kota/ daerah lain, dan kita juga bersykur dalam beberapa gereja lain dulunya kita pernah ambil bagian pelayanan (voluntir) termasuk untuk melatih dan memberikan saran untuk kebaktian berbahasa Indonesia pagi antara lain: GKPS Helvetia, GKPS Teladan, GKPS Siantar 2 Siantar juga kebaktian malam GBKP Bena Meriah Sunggal dll yang tidak bisa kami sebutkan disini.

Pelayanan kebaktian berbahasa Indonesia ini sangat didukung oleh Pengantar Jemaat (St.Drs.S.D.Sipayung), dukungannya antara lain mengatakan bilamana uang persembuhan tidak mencukupi untuk biaya operasional kita keluarkan dari Kas Jemaat GKPS Padang Bulan atau dari uang pribadi kita masingmasing, dan setelah dihitung persembahan walaupun tidak banyak ternyata puji Tuhan, Tuhan mencukupkannya.

Selain itu GKPS Padang Bulan juga mendapat dukungan dari Kantor Pusat GKPS, dimana Pimpinan Pusat GKPS sering kita undang berkhotbah di KMBI, antara lain : Pdt. A.Munthe, Pdt SA Girsang, Pdt. Edison Munthe, Pdt Jaharianson Saragih. Para Pimpinan Pusat GKPS yang sudah melihat dan menyaksikan pelayanan ini selalu memberi motivasi agar pelayanan tetap dipertahankan dan di tingkatkan.

Sejak semula missi pelayanan ini bagaimana supaya kebaktian ini terlaksana setiap minggunya dengan bagus dan diminati jemaat sebagai pelayanan khusus (Pos Penginjilan) kepada Pemuda dan Mahasiswa dan pada kebaktian persembahan diadakan sekali, yang penggunaannya untuk biaya operasional. Namun demikian pengurus mengusulkan supaya diberikan juga ke Pusat sementara 10 % dari persembahan dan yang lainnya untuk biaya operasional. Setelah beberap tahun berjalan kebaktian ini persembahan yang terkumpul diberikan ke pusat 33,3 % dan yang lainnya untuk kebutuhan operasional KMBI dan GKPS Padang Bulan.

Perlu kita ketahui penggunaan persembahan yang diperoleh setiap minggunya digunakan untuk kelengkapan fasilitas gereja antara lain: pembelian bangku dan kursi untuk di luar gereja, sound system, termasuk keybord E 96 tahun 1996, GKPS Padang Bulan telah memilikinya melalui KMBI dengan usaha-usaha yang dilakukan oleh pengurus KMBI untuk mencarai dana melalui aksi makanan, donateur, take and list. Jumlah KK jemaat GKPS pada saat itu sekitar 90 KK, dengan 2 sektor.

Selain untuk fasilitas gereja, KMBI juga berpartisipasi untuk kebutuhan GKPS Padang Bulan secara umum termasuk untuk biaya bunga altar gereja, biaya kebersihan dan penjaga gereja, dan biaya Pembangunan/ Renovasi GKPS Padang Bulan 3 (tiga) kali KMBI turut berpartisipasi demikian juga dengan juga untuk toktok riap Pesta Olob-Olob Resort Polonia dan juga kewajiban setoran Jemaat melalui Olob-olob Resort ke Pusat.

Dalam kesibukannya Pengurus KMBI untuk mempersiapkan (latihan) sebelum kebaktian dan melayani termasuk untuk menata tata ibadah supaya bagus dan menarik, pengurus KMBI masih menyempatkan diri mengadakan jam doa pengurus setiap hari Senin di gereja dan mengevaluasi serta mempesiapkan kebaktian minggu, semuanya itu dilakukan sebagai komitmen yang tulus dan iklas dan bahkan dulunya diadakan juga jam doa puasa sekali sebulan di rumah warga jemaat yang bersedia.

Kita patut bersyukur dan boleh juga bangga kebaktian ini dari tahun ke tahun begitu maju pesat kehadiran jemaat sekitar tahun 2000-2004 dapat mencapai 1000 orang yang hadir membuat pengurus kewalahan untuk menyediakan bangku ataupun kursi bagi jemaat, semuanya itu adalah merupakan anugerah bagi kita.

Karena begitu banyaknya yang hadir pada KMBI, ada juga wacana supaya dibuka Kebaktian Sore, dan pada tahun 2005 ditugaskan KMBI untuk menjejaki atau membuka Kebaktian Sore, namun karena keterbatasan tenaga pengurus KMBI menyatakan tidak sanggup, dan usul pengurus KMBI lebih baik ada pengurus khusus sore sebagai penanggung jawab, supaya lebih bagus dan efektif melaksanakan kebaktian sore.

Dan pada tanggal 1 April 2004 Majelis Jemaat GKPS Padang Bulan Medan, Mengeluarkan Keputusan Majelis Jemaat GKPS Padang Bulan Medan No. 13/A.1.2-IV/2004 tentang Peraturan Kebaktian Minggu Berbahasa Indonesia (KMBI) GKPS Padang Bulan Medan, yang menyebutkan KMBI disetarakan dengan kegiatan Pos Penginjilan di GKPS Padang Bulan Medan.

Untuk mewujudkan panggilan Tritugas Panggilan Gereja, selain mengadakan kebaktian, KMBI juga mengadakan PI/ KKR ke berbagai daerah, termasuk mengadakan pengobatan gratis, dan penyuluhan pertanian, hal ini telah dilakukan sejak tahun 2000. GKPS Padang Bulan melalui KMBI mengadakan pelayanan Ceramah Narkoba naibobankon St. Budiman Damnik hu serdang 3, Galang / Kuala Bali.

Sebelum tahun 2007, selain mengadakan pelayanan keluar, KMBI juga mengadakan pelayanan di Jemaat GKPS Padang Bulan, dengan mengadakan KKR dan Seminar atau Ceramah Rohani. Seminar menyongsong 100 tahun GKPS pada tahun 2002, Seminar JEMAAT DAN PELAYAN YANG BERIBADAH pada 2004, Seminar Bebas dari Gangguan Jiwa dan Okultisme, tahun 2011 (tedaftar sebagai kegiatan olob2 GKPS Polonia), dan banyak hal lagi yang membuat GKPS dikenal oleh orang luar. Dan tidak bisa dipungkiri bahwa KMBI dan KMS memberikan kontribusi sehingga saat ini (2017) jemaat GKPS Padang Bulan sudah mencapai 230 KK, hampir 3 x lipat dibanding sebelum KMBI dan KMS terbentuk.

Atas usulan Pengurus KMBI, Majelis Jemaat mensikapinya, dan patut disyukuri, karena kasih Tuhan tidak terlalu lama pengurus kebaktian sore terbentuk dan diadakan kebaktian perdana 1 Juli 2007 masuk pukul 18.00 WIB,dan kehadiran jemaat sekarang ini antara 200-400 orang

Dari perkembangan kehadiran jemaat KMBI dan KMS dari tahun ke tahun, pengurus KMBI telah mengusulkan supaya dilakukan pengembangan atau renovasi gereja, atas usulan tersebut GKPS Padang Bulan telah berbenah diri dengan pengembangan dan renovasi gereja 3 (tiga) kali, seperti gereja yang kita lihat sekarang ini.

Kesimpulan dan Penutup:

Dari sejarah diatas, dapat kita simpulkan bahwa tujuan KMBI/KMS di buka adalah agar ada ibadah alternatif secara khusus bagi Pemuda dan Remaja GKPS Padang Bulan. Selain itu Majelis Jemaat memberikan tugas sebagai Pos Penginjilan di GKPS Padang Bulan. Selain menambah keuangan Umum GKPS dan mendukung peralatan dan fasilitas GKPS Padang Bulan, KMBI/KMS juga sudah berkontribusi menjaga dan membesarkan GKPS Padang Bulan, serta menjalankan missi Agung yang di berikan Tuhan Yesus yaitu menyampaikan injil keluar dan kedalam GKPS P Bulan.

Demikian sejarah perkembangan KMBI GKPS Padang Bulan Medan, atas segala kekurangan dan keterbatasan kami dan juga Pengurus KMBI mohon dimaafkan.

Hormat Kami,
Ketua KMBI periode 1994 - 2016

1. St. Alponi Sijabat (1994-2009)
2. St. Jesri HT Purba (2009-2017)
 

Go to top