“Anak Domba yang telah disembelih sejak dunia dijadikan.”
(Wahyu 13:8, Yunani: ἀπὸ καταβολῆς κόσμου — apo katabolēs kosmou)
Yesus datang bukan karena gagal menghindari jebakan iblis, melainkan untuk menunaikan misi penyelamatan:
“Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”
(Markus 10:45)
Iblis berpikir ia menang ketika Yesus disalibkan, tetapi di situlah kekalahan iblis dimeteraikan:
“Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka.”
(Kolose 2:15)
2. Peran Iblis dan Manusia: Dipakai, Tapi Tidak Berdaulat
Iblis memang masuk ke dalam Yudas Iskariot (Lukas 22:3), dan para imam Yahudi menuntut penyaliban Yesus. Namun, semua itu terjadi di bawah kedaulatan Allah.
“Segala sesuatu yang dilakukan tangan dan keputusan-Mu telah Engkau tentukan dari semula untuk terjadi.”
(Kisah Para Rasul 4:27–28)
Sama seperti kisah Yusuf di Perjanjian Lama:
“Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakan untuk kebaikan.”
(Kejadian 50:20, Ibrani: חֲשַׁבְתֶּם עָלַי רָעָה וֵאלֹהִים חֲשָׁבָהּ לְטוֹבָה — ḥašavtem ‘alay ra‘ah we’lohim ḥašavah leṭovah)
Iblis hanya bisa bergerak sejauh Allah mengizinkan (Ayub 1–2). Ia bukan rekan sekerja Allah, melainkan alat yang dipakai untuk menggenapi kehendak-Nya.
3. Salib: Puncak Kedaulatan dan Kasih Allah
“Tidak seorang pun mengambil nyawa-Ku dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali.”
(Yohanes 10:18)
Dalam bahasa Yunani, “Aku berkuasa” adalah ἐξουσία (exousia), yang berarti otoritas penuh. Artinya, penyaliban bukan tindakan pasif Yesus, tetapi tindakan aktif penuh otoritas.
“Sudah selesai.” (Tetelestai — Τετέλεσται)
(Yohanes 19:30)
Maknanya: “Sudah genap, sudah dibayar lunas.” Karya penyelamatan sempurna — dan iblis telah dikalahkan.
4. Dampak Teologis: Allah Mengubah Kejahatan Menjadi Kemenangan
Dalam rencana Allah:
- Pengkhianatan Yudas → menjadi penggenapan nubuat (Mazmur 41:10)
- Pengadilan palsu → membuka jalan bagi pengampunan sejati
- Salib → menjadi tanda kemenangan dan kasih kekal
“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia.”
(Roma 8:28)
Kesimpulan
- Penyaliban bukan rencana iblis, melainkan kedaulatan Allah.
- Iblis hanyalah alat sementara dalam tangan Tuhan.
- Yesus mati bukan karena dikalahkan, tetapi karena taat dan mengasihi.
- Salib adalah bukti bahwa Allah berkuasa mengubah kejahatan menjadi karya penebusan kekal.
Cahaya kasih-Nya tiada padam.
Rencana jahat tak dapat menghimpit,
Tuhan ubah jadi karya damai dan salam.
St.JHTP.