PEMBENARAN / PENEBUSAN

I. LATAR BELAKANG

1. Alkitab, sebagai Firman Allah harus dipahami dari fakta historis yang bagi kita orang Kristen, mempunyai makna sebagai pekerjaan penyelamatan Allah atas manusia. Katakanlah, Allah melakukan penyelamatan atas manusia. Katakanlah, Allah melakukan penyelamatan atas manusia, yang dianyam rapat-rapat dengan peristiwa-peristiwa tertentu sehingga dengan demikian ada peristiwa-peristiwa tertentu yang mempunyai makna soteriologis, makna penyelamatan.

2. Peristiwa-peristiwa Sejarah Keselamatan itu mengalir dari 3 sentra historis, yang dicatat dalam Alkitab. Ketiga sentra historis seteriologis itu ialah :

(i) Peristiwa bangsa Israel, yang meliputi terjadinya dan kehidupan bangsa Israel sebagai umat Jahwe.
(ii) Peristiwa Yesus Kristus, yang meliputi nubuat-nubuat mengenaiNya, kedatanganNya, kehidupan dan pemberitaanNya, kesengsaraan, kematian, kebangkitan dan kenaikanNya ke Sorga.
(iii) Peristiwa Roh Kudus, yang meliputi kedatanganNya dan pekerjaanNya yang membuahkan peristiwa-peristiwa sejarah keselamatan, sehingga terjadi pertumbuhan Gereja-gereja di segala zaman.

3. Dalam Alkitab, yang mencatat peristiwa-peristiwa sejarah keselamatan tersebut mengalir pada garis sejarah karya penyelamatan Allah, yang terdiri dari Kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Dengan demikian, “Pembenaran/ Penebusan” harus kita pahami dari fakta sejarah keselamatan yang dicatat dalam Alkitab.

II. PEMAHAMAN “PEMBENARAN/PENEBUSAN” BERDASARKAN ALKITAB

1. Dalam Perjanjian Lama, pemahaman tentang Pembenaran/Penebusan, paling tepat kalau kita bertitik tolak dari fakta historis Exodus, yaitu peristiwa keluaran/pembebasan Bangsa Israel dari perbudakan di Mesir menjadi umat Allah. Untuk peristiwa keluaran tersebut dapat kita catat beberapa hal mengenai tindakan Allah :

(i) Allah membawa umatNya keluar dari Mesir. Kata Kerja Ibrani ; Yasya = mengeluarkan, melepaskan (Bd. Kel. 6 : 5). Dari pengertian ini diandaikan Bangsa Israel sebagai orang-orang tahanan yang terbelenggu dan Allah bertindak mengeluarkan, melepaskan sehingga menjadi bangsa yang bebas dan merdeka dari perbudakan.

(ii) Mengeluarkan, melepaskan adalah sama artinya dengan membebaskan dan bahkan menebus. Kata Kerja Ibrani : gaal atau pada (menebus atau penebusan) menunjuk kepada tindakan Allah yang dengan sukarela menebus, membebaskan, memerdekakan umatNya.

(iii) Tindakan Allah menebus umat Israel dari perbudakan di Mesir adalah berdasar hukumNya sendiri, (keadilan dan kebenaran Allah), sehingga keadilan dan kebenaran Allah merupakan landasan dari tindakan Allah untuk menebus umatNya dari Mesir. Jadi, peristiwa keluaran menekankan bahwa Pembenaran/Penebusan telah menjadi fakta sejarah keselamtan, bahwa Allah telah datang, sedang dan masih terus bertindak untuk mebenarkan/menebus manusia dari belenggu dosa.

2. Dalam Perjanjian Baru, Pembenaran/Penebusan dapat dimengerti dari fakta Kristus, khususnya melalui kematian dan kebangkitanNya.

Dengan kematian dan kebangkitan Kristus, Allah menyatakan karya penyelamatan atas manusia melalui Pembenaran/Penebusan di dalam dan melalui Yesus Kristus. Dalam hal ini, ada beberapa catatan yang dapat memperjelas karya penyelamatan Allah melalui Pembenaran/Penebusan di dalam dan melalui Yesus Kristus.

(i) Pembenaran/Penebusan dalam konteks Perjanjian Baru, bertalian dengan penghukuman dan pengadilan, bahwa manusia yang nyata di dalam kondisi berdosa harus menerima ganjaran hukuman mati.

Namun di dalam pengadilan Allah, Yesus Kristus bertindak sebagai Pembela dan Pengantara, mengambil alih hukuman mati atas diriNya sebagai ganti kita (Bnd. I Tim. 2:6; Titus 1:14).

(ii) Dengan kematian Kristus di kayu salib sebagai ganti kita, Allah menyatakan Kebenaran Forensis, dalam arti bahwa di forum Pengadilan Allah, Allah bertindak sebagai Hakim, yang sesudah mengadili manusia menjatuhkan putusan, bahwa orang yang diadili dipandang sebagai orang benar, tidak bersalah dan, oleh karenanya tidak mendapat hukuman. Kebenaran Forensis sebagai kebenaran di Forum Pengadilan Allah, didasarkan kepada tiga hal, yaitu : Sola Gratia (Hanya oleh Anugerah/kasih), Solus Christus (Hanya oleh Kristus) dan Sola Fide (Hanya oleh Iman).

(iii) Jadi, dasar Pembenaran/Penebusan itu adalah pada fakta Kristus. Bahwa Kristus sudah menyelesaikan karya penyelamatanNya melalui Pembenaran/Penebusan manusia dari hukuman mati. Dan karya penyelamatan Allah berlanjut melalui kedatangan dan pekerjaan Roh Kudus, yang membuahkan kebenaran Allah dan iman kepada Yesus Kristus.

III. AKTUALISASI PEMBENARAN/PENEBUSAN DALAM REALITAS HIDUP ORANG PERCAYA

1. Pembenaran/Penebusan manusia dari belenggu dosa adalah merupakan perbuatan Allah dan bersifat Kharis/Anugerah, yang selalu merupakan pemberian Allah. Diberi kepada orang percaya kepada Yesus Kristus dan hanya kepadanya. Oleh karenanya, setiap orang yang menerima anugerah Pembenaran/ Penebusan, di dalam merealisasikan existensi kehidupannya mempunyai makna penyelamatan atas dirinya dan bagi orang lain.

2. Orang percaya sebagai yang dikenai karya Pembenaran/Penebusan oleh Allah, tidak boleh tidak, harus menyatakan existensinya sebagai yang telah dibenarkan/ ditebus oleh iman kepada Yesus Kristus.

Itu berarti bahwa seluruh aspek kehidupan orang percaya di dalam realisasi existensi kehidupannya, merupakan jawaban “YA” terhadap karya penyelamatan Allah. Dengan kata lain satu-satunya cara manusia untuk menjawab “YA” terhadap karya Penyelamatan Allah adalah melalui kehidupan yang etis yakni : Hidup benar dan damai di hadapan Allah dan sesama manusia.

Go to top