A N U G E R A H

1. PENGERTIAN

Secara umum anugerah dapat diartikan menurut keadaan, yaitu segala pemberian yang mengakibatkan kesejahteraan kepada mereka yang dalam keadaan memprihatinkan atau membutuhkan. Pekerjaan menganugerahi umumnya juga aksi spontan lebih banyak daripada oleh karena permintaan atau permohonan. Di dalam Alkitab kata anugerah diambil atau diterjemahkan dari kata ‘kharis’ (Junani) dan atau ‘hen’(Ibr). Kadang-kadang kata-kata tersebut diatas diterjemahkan dengan pemberian, kasih karunia. Kata ini dipakai dalam rangka menunjukkan pemberian Allah kepada manusia yang lemah, miskin, hilang, berutang, berdosa dan sebagainya (dalam situasi membutuhkan). Pemberian tersebut mempunyai proses dinamika dalam operasinya bagi manusia itu. Kedinamisan dan operasi pemberian itu selalu berisi dan bertujuan menyelamatkan. Anugerah itu tidak pernah diam seperti benda mati.

2. MAKSUD DARI ANUGERAH

a. Maksud dari anugerah itu dapat diketahui melalui maksud dari di pemberi anugerah itu sendiri, yaitu Allah. Allah melihat manusia yang oleh karena dosanya butuh keselamatan. Manusia itu berada dalam situasi keprihatinan, kesalahan, bahaya dan sebagainya yang bersifat negatif. Untuk keluar dari situasi itu manusia itu tidak sanggup. Dalam hal inilah Allah memberi anugerah (bd. Kej. 6 : 18, Kel 33 : 12, Rom. 3, 5, dll). Dalam Perj. Baru yang paling banyak memakai kata itu ialah Paulus. Dia menyimpulkan bahwa anugerah/pemberian itu adalah Yesus Kristus, kelahiran, kedatangan, hidup, pengajaran, kematian dan kebangkitanNya. Di dalam Dia nampak anugerah dan aksi anugerah (Bd. Rom 5, 1, II Tes 1, II Kor. 8 Fil. 2, Kis Rasul 15, dll)

b. Anugerah itu sendiri memperkenalkan Yesus Kristus melalui Injil dan pekabarannya (I Kor.15, II Kor.6,8,9, Ef.3, Kis.Ras.6 dsb). Anugerah itu sendiri adalah perlengkapan dalam rangka pemberitaan Injil itu. (bd.Rom.1, I Kor.3, Gal.2, dsb).

c. Anugerah itu dengan sendirinya menunjukkan status seorang yang percaya kepada Yesus Kristus sekaligus memberitahukan tugasnya. Tugas ini juga berbeda menurut kebutuhan dalam jemaat. Anugerah ini mengakibatkan orang menjadi percaya dan berguna (bd. Kes. Ras.18, 27, 20, 32, dll), dan mengisi dia di dalam status serta tugasnya (bd. Rom. 12, I Kor.12, I Petr.5, Kis. Ras. 13 dsb). Ini berarti bahwa anugerah itu memunculkan bentuk-bentuk nyata yang mungkin berbeda menurut tempat, waktu dan orang maupun tugasnya. Anugerah tidak dapat kita batasi bentuknya. Dari anugerah lahir bentuk anugerah sebagai lanjutan dan bukan bertentangan. Kadang-kadang hasil dari operasi anugerah itu disebut talenta-talenta. Talenta yang berbagai jenis seluruhnya menyatakan kehendak si pemberi anugerah.

d. Apabila seluruh berita yang berisi perkataan anugerah dan yang sejenis dengannya diperiksa maka dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan utama dari pemberian anugerah itu adalah menyampaikan keselamatan beserta dengan perangkat-perangkatnya kepada manusia yang berdosa. Sifatnya bukan sementara saja karena anugerah itu mempunyai proses dan dinamika. Anugerah itu bekerja terus sampai sekarang dan yang akan datang juga.

3. KWALITAS ANUGERAH

Pertama, sesuai dengan istilah itu sendiri unsur yang paling menonjol dalam anugerah adalah pemberian belaka, pemberian yang bukan karena di beli. Inisiatip adalah pihak yang memberi. Yang kedua dapat dikatakan bahwa anugerah itu pasti melimpah atau kaya sehingga pihak si penerima tidak dapat membatasinya baik dalam hal jenis maupun bentuknya.
Ketiga, Anugerah itu selalu mempunyai kekuatan atau kuasa dan pasti mengadakan proses dalam kehidupan manusia (Bd. I Kor. 15, II Kor. 12, II Kor. I dsb).

Keempat, Anugerah itu selalu menyatakan dan mengakibatkan hubungan Allah dan manusia dan sebaliknya, dan juga persekutuan sesama manusia (Bd. Ef. 4, Kol. 4 dll)

Kelima, Penerimaan akan anugerah itu selalu dengan atau melalui iman, demikian juga termasuk reaksi atau jawaban manusia atas anugerah itu adalah iman. ( Bd. Ef. 2). Anugerah itu tidak dapat di pisahkan dengan iman.

Keenam, Anugerah beserta dengan proses dan akibatnya sangat erat hubungannya dengan manusia yang bersukacita, penuh semangat dalam seluruh aktifitas kehidupannya (Bd. Rom. 6, I Kor. 15, II kor. 8, dsb)

Sebenarnya kwalitas ini tidak dapat didaftarkan satu persatu karena kwalitas anugerah itu sendiri berkembang sebagaimana keselamatan itu tidak dapat diartikan secara sempit, namun kwalitas itu dapat dicantumkan karena kesaksian itu jelas dalam Alkitab.

4. KESIMPULAN

Allah dalam AnugerahNya bersaksi dalam dunia, manusia dan sejarah. Aksi ini adalah aksi pemberian untuk menyelamtkan. Anugerah itu terus berproses. Aksi itu jelas melalui hidup, pengajaran, kematian, kebangkitan, kenaikan Tuhan Yesus Kristus, termasuk FirmanNya.

Wartel itu bernilai tinggi dan sangat dinamis sehingga hidup di dalam manusia, dan kuat untuk menyelamatkan manusia dalam segala tempat dan waktu. Oleh karena anugerah maka manusia selamat dan manusia itu sendiri mempunyai semangat untuk hidup dan mengerjakan orang dari situasi keprihatinan karena dosa manusia itu sendiri.

Go to top