A L L A H

1. PENDAHULUAN

Secara umum dapat dikatakan bahwa kita sering menyebut nama ALLAH, baik dengan sesama umat Kristen maupun dengan penganut agama dan kepercayaan lain. Nama ALLAH itu sudah umum dikenal di tengah masyarakat kita. Tetapi pertanyaan bagi kita ialah : “Apakah ALLAH yang kita kenal itu sama dengan ALLAH yang dikenal secara umum oleh agama dan kepercayaan ini, kita mulai dari terjemahan kata “Allah” itu sendiri.

Kata Allah yang secara umum dikenal dalam bahasa Indonesia, diambil alih dari kata “Allah” dalam bahasa Arab. Di Arab kata itu telah dikenal sejak jaman pra Islam; yaitu sebutan nama illah yang ada di sana.

Dalam Alkitab, kita juga mengenal nama ALLAH, tetapi diartikan secara berbeda dengan kata Allah yang diambil alih oleh bahasa Arab, karena ALLAH yang disebut dalam Alkitab adalah terjemahan dari kata Elohim (bahasa Ibrani) dan Theos (bahasa Yunani).

Dengan demikian kita dapat mengerti jika ada perbedaan nama ALLAH dalam bahasa-bahasa lain. Misalnya : Debata (Toba), Dibata (Karo), God (Inggeris), Gott (Jerman), Dewata (Sanskerta) dan sebagainya. Semua nama itu telah dikenal oleh bangsa dan suku tersebut sebelum dimasuki kekristenan.


2. ALLAH MENURUT KESAKSIAN ALKITAB

Selaku orang kristen, yang menjadi sumber dan dasar pemahaman kita tentang ALLAH adalah melalui pernyataan Allah sendiri, Allah yang menyatakan diri melalui perbuatan-perbuatanNya untuk menyelamatkan manusia sebagaimana disaksikan dalam Alkitab. Atas dasar dan sumber Alkitab, kita memahami bahwa Allah, adalah yang berbuat dan bertindak, Allah yang hidup. Semua perbuatan/tindakan Allah dialami oleh manusia dalam sejarah nyata kehidupannya. Untuk itu kita akan melihatnya dari kesaksian Alkitab.

2.1. Kitab Perjanjian Lama
Allah yang dikenal dalam Kitab Perjanjian Lama, adalah Allah yang berbuat dan bertundak di tengah-tengah umat pilihanNya, yaitu Israel. Perbuatan Allah dimulai dari pemanggilan kepada Bapak Orang Percaya, yaitu Abraham, hingga pemenuhan janjiNya. Allah yang memanggil umatNya, dikenal senantiasa menyatakan diri di dalam konteks sejarah bangsaNya. Oleh karena itu Allah yang dikenal oleh umatNya, adalah Allah yang selalu berbuat dan bertindak sesuai dengan janjiNya.

Dengan demikian di dalam dialog Allah dengan umatNya selalu diingatkan akan janji, sehingga Allah adalah Allah Abraham, Ishak dan Yakub. Allah yang berbuat dan bertindak menurut janji kepada Bapak leluhur, Ia juga yang berbuat dan bertindak di tengah-tengah generasi berikut dari umat pilihanNya.

Allah menurut kesaksian Kitab Perjanjian Lama adalah Allah yang hidup, berbuat untuk membebaskan dan menyelamatkan umatNya. Ia memilih dan mengutus Nabi-Nabi untuk menjadi perantara bagiNya. Musa dipanggil dan diutus untuk membebaskan Israel dari perbudakan di Mesir. Allah berjanji untuk menyertai mereka di perjalanan menuju tanah perjanjian.

Tetapi, dalam semua itu wajah Allah tidak pernah dilihat oleh umatNya. Nama Allah tidak diberitahukannya kepada umatNya. Ketika Allah menyatakan diri kepada Musa di gunung Horeb, Musa bertanya kepada ALLAH, supaya diizinkan mengetahui nama Allah yang menyatakan diriNya kepada manusia. ALLAH menjawab : “AKU ADALAH AKU” (Kej. 3:14). Dalam bahasa Ibrani kata “ehye” berarti “AKU ADA”, dan kata “ehye” itulah YHWH yang kemudian disebut YAHWEH, dan itulah nama TUHAN untuk selama-lamanya, dan itulah sebutannya untuk turun-temurun (Kel. 3:15). Allah menurut kesaksian Perjanjian Lama, adalah Allah yang mem-perkenalkan diri “DIA ADA”, dan sudah-sedang dan akan bertindak untuk menyelamatkan manusia. Allah mengutus nabi untuk memperkenalkan Allah bagi umatNya. Dalam kitab Perjanjian Lama kita mengenal nama Allah selaku : TUHAN sebagai YHWH (Kej. 15:2) dan Allah, terjemahan dari kata “Elohim”. Semua sebutan itu adalah untuk menyatakan bahwa Allah ada dan berbuat.

2.2. Kitab Perjanjian Baru
Pernyataan Allah yang dimulai sejak pemanggilan dan pemilihan umatNya mencapai puncaknya dalam penggenapan melalui kedatangan Yesus Kristus ke dunia ini. Di dalam Yesus Kristus, Allah yang tidak kelihatan, menjadi kelihatan dalam daging. Allah yang dikenal melalui Firman itu telah menjadi daging dan diam di tengah-tengah kita.

Melalui pemberitaan Injil yang dinyatakan oleh Yesus Kristus dalam Perjanjian Baru diproklamasikan tentang kedatangan Kerajaan Allah. Orang Kristen yang hidup dalam Kerajaan Allah harus menyatakan kebenaran Injil, yaitu keselamatan manusia. Yesus Kristus selaku pernyataan Allah dalam daging, berbuat dan bertindak untuk melayani dan membebaskan manusia dari belenggu dosa.
Solidaritas Yesus Kristus yang rela menderita, disalibkan, mati dan dikuburkan adalah tindakan nyata Allah Bapa untuk memberikan jalan keselamatan bagi manusia berdosa.

Dengan demikian kita dapat memahami bahwa Allah yang bertindak dan berbuat dalam Kitab Perjanjian Lama adalah Allah yang berbuat dan bertindak melalui Yesus Kristus dalam Perjanjian Baru.

Dalam Perjanjian Baru, oleh gereja mula-mula dinyatakan bahwa Yesus adalah Tuhan. Di dalam Perjanjian Baru, Allah adalah Allah Bapa (bahasa Yunani Theos), dan Yesus Kristus adalah Tuhan (bahasa Yunani Kyrios). Pemberitaan Yesus tentang Kerajaan Allah adalah penyataan tentang Mesias (Kristus), yaitu yang dinanti-nantikan dalam Perjanjian Lama. Kerajaan Allah yang sudah terwujud dalam Yesus Kristus juga bersifat eskhatologis, penggenapannya masih akan datang.


3. KESIMPULAN / PENUTUP

Sekolah orang Kristen, umat yang dipanggil dan disuruh oleh Allah untuk menyampaikan Injil, berita Keselamatan kepada segala makhluk, yang menjadi pergumulan bagi kita bukanlah apakah Allah ada (hal itu sudah jelas melalui kesaksian Alkitab), tetapi pergumulan kita adalah : Apakah Allah berada ditengah-tengah kita ? Allah yang kita kenal melalui kesaksian Alkitab adalah Allah yang solider dengan penderitaan umat manusia, karena itu Ia bertindak dan berbuat untuk membebaskan dan menyelamatkan manusia. Allah yang kita kenal, adalah Allah yang SUDAH, SEDANG dan AKAN berbuat untuk keselamatan UmatNya.

Oleh karena itu kita yang hidup dalam Kerajaan Allah adalah hidup dalam pengharapan kearah masa depan bersama Yesus Kristus. Dalam Allah yang kita kenal melalui kesaksian Alkitab kita hidup sekarang menuju ke masa depan, yaitu akhir jaman (Mat. 13:49), ciptaan Baru (Mat. 19 : 28), hidup kekal (Mat. 19 : 29).


Go to top